Saturday, March 4, 2017

Yogyakarta - Kuala Lumpur - Ho Chi Minh Hari ke 1-3 (Part 1)

BACKPACKERAN  DI HO CHI MINH-HANOI-DA NANG-HOI AN-NHA TRANG-PNOMPH PENH-POIPET-ARANYAPRATHET-BANGKOK-HATYAI-PENANG-MALAKA-KUALA LUMPUR
13 KOTA DI 4 NEGARA DALAM 16D 15N

Bismillah…..
Kali ini kami mau berbagi cerita tentang Perjalanan backpacker kami sekeluarga dengan melintasi 4 negara dinegara-negara indocina yaitu: Malaysia-Vietnam-Kamboja dan Thailand yang dilakukan pada tanggal 19 desember 2016 dan berakhir pada 3 januari 2017 
Adapun rute perjalanan kali ini adalah sebagai berikut :
Yogyakarta-Kuala Lumpur-Ho Chi Minh-Hanoi-Da Nang-Hoi An-Nha Trang-Ho Chi Minh, Phnom Penh-Poi Pet-Aranyaprathet-Bangkok-Penang-Malaka-Kuala Lumpur)
Langsung aja  ya…
persiapan:
Karena perjalanan kali ini bagi kami cukup berat, dalam artian menempuh ribuan kilometer melalui sebagian besar jalan darat dengan berbagai model transportasi tentunya di perlukan persiapan yang sangat matang apalagi membawa anak anak.
Persiapan meliputi transportasi, akomodasi, konsumsi dan tempat tempat yang wajib di kunjungi, dan untuk itu Kami coba cerita model transportasi dulu ya.
Ini dia model transportasi yang kami gunakan
Yogyakarta – Kuala Lumpur dengan Pesawat Air Asia
Kuala Lumpur – Ho Chi Minh dengan pesawat Air Asia
Ho Chi Minh – Ha Noi dengan Kereta Api Reunification Express (kereta api utara-selatan)
Ha Noi – Da Nang dengan Kereta Api
Da – Nang – Nha Trang dengan Sleeping Bus
Nha Trang – Ho Chi Minh dengan Pesawat Vietjet Air
Ho Chi Minh – Pnomph Penh menggunakan Bus Internasional KUMHO SAMCO
Pnomph Penh – Poipet menggunakan Hotel Bus VIRAK BUNTHAM
Poipet - Aranyaprathet  jalan kaki…
Poipet – Bangkok menggunakan Kereta Api Ekonomi
Bangkok-Hatyai menggunkan Bus Double Decker “Transport.co”
Hatyai-Penang menggunakan Minivan
Penang-Kuala Lumpur menggunakan Bus Double Decker
Kuala Lumpur-Malaka menggunakan Seat Bus

Untuk akomodasi kami hampir seluruhnya menggunakan website www.agoda.com untuk melakukan reservasi hotel dan hanya di Bangkok kami menggunakan www.hotel.com untuk melakukan resevasi hotel
                                                                                            
Kami membeli tiket transportasi dan booking akomodasi hampir seluruhnya melalui online dan dilakukan jauh –jauh hari sebelum hari keberangkatan, agar mendapatkan harga yang terbaik dan dalam kondisi tertentu dapat memilih seat agar duduk tidak terpisah

Untuk tempat wisata yang di tuju kita dapat googling di internet, dan pengalaman kami sekeluarga selalu memprint foto-foto tempat wisata yang kita ingin datangi sekaligus google map nya agar lebih mudah ketika bertanya dengan penduduk local tempat wisata yang kita tuju (terkadang gambar lebih dimengerti oleh penduduk local daripada omongan kita)
Sedangkan untuk konsumsi kami sekeluarga mempersiapkan dari tanah air dengan membawa rice cooker,ketel listrik, abon, sosis, dan pop mie, Alhamdulliah ini sangat membantu mengatasi sulit dan mahalnya makanan halal selama di Vietnam.
Ini gambar-gambar bawaan kami sekeluarga dari tanah air


  Ini makanan dan peralatan masak yang akan kita bawa ditambah pop mie, abon, sambel goreng tempe dll…
Pakaian harus dilipat sekecil mungkin, agar tas ransel dapat muat banyak dan jangan sampai penuh karena boarding di Indonesia yang lumayan ketat

Ada 5 tas ransel dan 1 tas dorong,.. dua tas untuk pakaian, dan tiga tas berisi peralatan masak dan makanan,satu tas lagi untuk laptop dan berkas berupa print out tiket, hotel,kereta, gambar-gambar destinasi yang akan kita kunjungi dan googel map. Ini sangat membantu kita untuk bertanya lokasi yang akan dituju agar tidak tersesat.
Setelah Persiapan beres mulailah kita cerita pengalaman selama backpackeran di 4 negara.

Hari Pertama
Kuala Lumpur
Yogyakarta-Kuala Lumpur flight Airasia (16.45 WIB – 19.55 Waktu Kuala Lumpur)

Kami membeli tiket Pesawat Air Asia Yogyakarta-Kuala Lumpur kira kira bulan januari 2016 melalui Website www.airasia.com, dengan harga tiket Rp. 399.000/orang, tanpa membeli seat dan bagasi, dengan menggunakan metode pembayaran menggunakan kartu kredit
Cara membelinya : Tanya mbah google aja ya he he he
Oh ya untuk Air Asia dapat melakukan Web Check In 14 hari sebelum tanggal penerbangan sehingga yang berpergian lebih dari 1 orang di sarankan untuk melakukan check in sebelumnya supaya system computer dapat memilih seat yang berdekatan, pengalaman kami sekeluarga melakukan check in 14 hari sebelum keberangkatan dan Alhamdulillah tanpa membeli kursi kami tetap duduk berdekatan, ( hemat khan)
Ini penampakan websitenya
 Untuk perjalan menuju bandara Adi Sujipto Jogjakarta Kami berangkat dari rumah pukul 13.30 WIB ke halte bus Trans Jogja Ngabean

Trans Jogja no 3A : 3.500,-IDR/orang

Muter-muter dengan Trans Jogja akhirnya kita nyampe juga di Terminal 1  bandara Adi Sucipto Jogja pukul 15.00, dan  kita langsung naik shutte car menuju terminal 2 


Shuttel car gratis

 Pose dulu di loby Bandara International Adisucipto
Pukul 16.00 pintu imigrasi mulai di buka dan kita mulai antri di imigrasi untuk menuju ruang tunggu internasional, dan disini pemeriksaan agak ketat baik dari petugas imingrasi maupun air asia, botol minum harus dikosongkan dan tas/ransel yang keliatanya besar dan berat akan di sweeping oleh pihak air asia dan alhamdulliah rice cooker dan ketel air panas kami lolos.
Pesawat air asia yang membawa kami  Pukul 17.55 WIB (delay 60 menit) kami terbang menuju Kuala Lumpur, perjalanan ditempuh selama 2 jam, dan ada perbedaan waktu 1 jam lebih cepat  antara jogja dan kuala lumpur ( mudahnya jogja menggunakan  waktu WIB dan Kuala Lumpur menggunakan waktu WIT)

Pukul 21.00 kami mendarat di Bandara KLIA2 Malaysia
Sampai di bandara KLIA 2, karena niatnya mau cari makan KFC Malaysia akhirnya kami makan juga di KFC nya, menu paketnya mirip-mirip dengan di Indonesia, yang ngak enak mungkin cuma sambalnya kurang pedas. Disini biaya kami makan sebesar RM 60
Selesai makan di KFC dan solat kami istirahat dulu untuk melanjutkan perjalanan besok pagi ke Ho Chi Minh.

Alhamdulillah kaplingan yang kami tempati bulan maret yang lalu masih kosong, dan segera kami gelar sarung untuk tidur
Tempat ini memang di khususkan untuk penumpang yang ingin beristirahat, letak ruangan ini di depan pintu keluar internasional (30 meter sebelah kanan dari pintu keluar internasional) maret 2016 ketika kami kesini ruangan ini tidak di beri kursi sehingga kita bebas untuk tiduran.

 Ini tas-tas Jemaah umrah Indonesia dan Itu yang baju kuning lagi nungguin masak air panas untuk persediaan buat kopi dan pop mie

Hari ke Dua
HO CHI MINH
Kuala Lumpur-Ho Chi Minh Airasia (08.00-09.45)
Kami membeli tiket Pesawat Air Asia Kuala Lumpur-Ho Chi Minh melalui Website www.traveloka.com, dengan harga tiket Rp. 287.000/orang, tanpa seat dan bagasi, dengan menggunakan metode pembayaran menggunakan pembayaran cash di kasir Indomaret
untuk cara dan tips memilih seat sama dengan perjalanan Jogja - Kuala Lumpur
Pukul 03.30 Bangun, cuci muka dan gosok gigi lanjut mempersiapkan sarapan pop mie
Pukul 04.45 Siap-siap ke lantai 3 KLIA2  untuk pemeriksaan imigrasi, sebelum ngantri kami shalat dulu di mushola yg ada dideket situ. Di pemeriksaan imigrasi terlihat antrian sudah mengular, akan tetapi karena petugas imigrasinya banyak antrian disini tidak terlalu lama.
Untuk informasi jarak antara boarding gate dengan pemeriksaan imigrasi  KLIA 2 cukup jauh kurang lebih 1km, jadi kita harus bisa meperkirakan dan mengetahui dimana gate pesawat kita berada agar kita tidak sesat,  Alhamdulillah untuk kedua kalinya rice cooker dan ketel air panas kami lolos.
Pukul 08.00 tepat kami terbang menuju  Ho Chi Minh, perjalanan ditempuh selama 2 jam
Pukul 09.45 kami tiba di Bandara Tan Son Nhat, Ho Chi Minh City, disini kita  ngantri untuk pemeriksaan imigrasi,,
Pemeriksaan imigrasi
Sampai di pintu keluar bandara kami ke money changer untuk menukarkan USD yang sebelumnya sudah kami beli di tanah air dan menukarkanya  ke VND begitu sampai di Vietnam perlu diketahui rate kurs USD di bandara lebih tinggi di banding di kota, sehingga disarankan jika mau tukar VND di bandara saja dan nilai tukar pada saat itu seingat kami adalah 1 USD = 21.700VND
Disini kami sempatkan juga untuk membeli SIM Card Vina Phone di Counter resminya seharga 100.000 VND/Rp. 60.000 dengan kuota 5GB mobile data. 

View lobby kedatangan Bandar Udara Tan Son Nhat, Ho Chi Minh City dibelakang keliatan money changer
Untuk ke hotel kami  dari bandara kami naik Bus San Bay Airport no 109  tujuan district 1 Pham Ngu Lao, selain bus no 109 ada juga bus lain nomor 152 dengan tarif VND 5000, akan tetapi bus 152 ini hanya mengantar sampai  di halte cho banh thanh market, sedangkan jarak antara cho banh thanh market dengan hotel-hotel di daerah district 1 pham ngu lao lumayan sekitar 1 kiloan meter.


Bus San Bay Airport
Tiket Bus 20.000VND/orang

Kita akan di turunkan di daerah distrik 1 pham ngu lao sesuai dengan letak hotel yang kita tempati, kemudian lanjut mencari hotel berdasarkan google map yang udah kita print.

Perjalanan dari bandara Tan Son Nhat, Ho Chi Minh City menuju distrik 1 di tempuh dalam waktu sekitar 30 menit dan kira-kira Pukul  11.00 kami tiba di hotel MAI Guest House, Alhamdulillah hotelnya bagus dan bersih pemiliknya juga ramah sekali.
Hotel ini letaknya di dalam gang di daerah district 1 pham ngu lao persisnya di depat loket penjualan tiket bus Kumho Samco
Rate Hotel Mai Guest House : 270.000 IDR/kamar untuk 5 orang booking lewat agoda.com



Veiw MAI Guest House
Setelah membersihkan diri dan makan siang kami tujuan pertama kami adalah jalan-jalan ke War Remnant Museum tapi sebelumnya kami singgah dulu ke agen travel Kumho Samco Buslines disamping gang Mai Guest House untuk membeli tiket bus ke Phnom Penh.

Travel Kumho Samco
Kami membeli tiket bus ini on the spot / langsung di TKP di daerah Pham Ngu Lao district 1 Ho Chi Minh, untuk harga tiket sebesar VND 230.000 / orang atau sebesar Rp. 138.000.

Selain bus Kumho Samco banyak operator lain yang melayani rute internasional Vietnam –Kamboja PP (check aja di mbah google)
Tiket bus ini juga dapat juga di beli melalui website www.bookmebus.com atau www.camboticketbus.com akan tetapi untuk menghindari biaya fee sebesar 1-2 usd kami memutuskan membeli secara langsung di tempatnya.


Toilet umum di pinggir jalan raya
Bayar : 3.000 VND

Setelah beberapa kali nanya dengan memperlihatkan gambar museum ke polisi wisata, akhirnya ketemu juga bangunan War Remnant Museum
Untuk tahu tentang dan sejarah war remnant museum ho chi minh silakan Tanya mbah google ya

War Remnant Museum
HTM : 15.000 VND/orang

War Remnant Museum tampak dari depan




War Remnant
Setelah selesai muter-muter di museum War kita jalan lagi menelusuri trotoar untuk menuju ke Reunification Palace.


Jalan di depan Saigon Post Office


Weiss pada seliweran ini motoooor dan seenaknya jalan di trotoar
Oiya,, harap hati-hati kalo jalan di kota ini soalnya trotoar yang seyogyanya untuk pejalan kaki harus berbagi dengan pengendara motor.



Salah satu warung makanan halal di kota Ho Chi Minh

Depan Cho Banh Thanh Market

Banyak polisi wisata disini

Capeeek…nyantai dulu ditaman depan Reunification Palace



Reunification Palace/Independence Palace
HTM : 30.000 VND/Orang

Cabinet Room



Salah satu koridor di Independence Palace

Puas muter-muter lanjut jalan untuk pulang ke hotel
Alhamdulillah…
Pukul 16.00 kami sampai di hotel terus mandi dan istirahat…
Pukul 20.00 kami cek out dan siap-siap untuk ke tujuan slanjutnya HANOI
Sebelumnya kami tidak memasukan Hanoi ke destinasi kami, Tiga bulan sebelum keberangkatan  anak kami yang cewek ngajakin ke sana. Trus kita mulai brosing cari info sedetail mungkin seputar Hanoi, tiket pesawat sudah mahal dan tiket bis juga sudah mahal alhasil kita berunding dan memutuskan untuk menggunakan kereta api saja.
Ho Chi Minh-Hanoi via kereta api dengan jarak sekitar 1726 km ditempuh selama kurang lebih 31jam
Untuk menuju Stasiun kereta api Ga Saigon kita naik taksi vinasun yang di cariin oleh pemilik hotel dengan tarip VND 60.000


Foto dulu sama pemilik hotel MAI Guest House

Kereta api SE4 Ho Chi Minh – Ha Noi disebut juga Kereta Api Reunification Express (kereta api utara-selatan)
Kami membeli tiket kereta api dari Ho Chi Minh ke Hanoi melalui website www.baolau.vn (sejenis traveloka Vietnam) dengan harga tiket kalau dirupiahkah (sesuai tagihan cc) sekitar Rp 300.000/orang untuk katagori kursi empuk (soft seat)
Untuk membeli tiket kereta api di Vietnam setahu kami selain di www.baolau.vn juga bisa di beli di situs resmi kereta api Vietnam. ( www.vietnamrailway.vn) sayangnya untuk metode pembayaran harus menggunakan kartu kredit yang di keluarkan bank di Vietnam.
Sehingga untuk mempermudah maka kami menggunakan www.baolau.vn walaupun di kenakan fee sebesar Dong 40.000/per orang.
 Untuk seat dan check in  kita tidak bisa memilihnya, nanti pihak baolau.vn yang akan memilihnya, dan check in serta seat akan terbit 1 atau 2 hari sesudah pihak baolao.vn mengkonfirmasi penerimaan pembayaran kita, boording pass yang dikirim oleh pihak baolao.vn tinggal kita print dan di perlihatkan ketika mau naik kereta.
Ini penampakan website www.baolao.vn


Dan ini daftar harga tarif/kelas untuk kereta api SE 4 yang dulu kami naiki


Sekedar tips : untuk tiket KA di Vietnam belilah tiket kereta api 2-3 bulan sebelum keberangkatan harganya lumayan di discount. buktikan ya…..

Ga Sai Gon (Stasiun Kereta Api Saigon) gelap ya
Ini tempat menukarkan print out tiket bagi yang belum memilik boording pass

Nyantai di ruang tunggu stasiun Ga Saigon

Waah ada yang pijat-pijat elektronik nih,,lumayan buat ngelurusun otot-otot hehehe…
Tiket : 10.000 VND selama 6 menit
Pukul 21.00 kita boarding dan pukul 22.00 ontime kereta berangkat menuju Hanoi

Agar tidak salah masuk tanya dulu sama petugas kereta sambil menunjukan boording pass


Alhamdulillah….
MasyaaAllah….kita dapet tempat duduk khusus yg ada meja dan colokan listriknya sehingga bisa memanaskan nasi dan memasak pop mie yang telah kami bawa sebelumnya
Di dalam kereta ini terdiri dari beberapa gerbong yang panjang yang membawa gerbong kelas hard seat, soft seat, 6 tempat tidur dan gerbong 4 tempat tidur, untuk  toilet dan wastafel lumayan bersih dan di ujung gerbong tersedia air dingin dan air panas untuk membuat mie
 Oiya selama dikereta ada banyak makanan yang dijajakan misalnya buah-buahan, minuman, jagung rebus, kacang rebus, snack,kopi, juga ada nasi bungkus, akan tetapi karena kami sudah membawa bekal nasi di dalam rice cooker guna perjalanan selama 31 jam, maka kami hanya membeli buah-buahan saja.

Hari ke 3
Di kereta api Ho Chi Minh-Hanoi

 Di Vietnam pengelola kereta api  adalah  “Vietnam Railways”:http://www.vr.com.vn. Jalur kereta api utama di Vietnam adalah jalur perjalanan  Utara-Selatan sepanjang 1.726 km, jalur yang melintasi seluruh wilayah Vietnam dari utara ke selatan yang merupakan jalur vital dan telah menjadi urat nadi utama transportasi di Vietnam sejak diresmikan tahun 1936 oleh penjajah Perancis. Jalur kereta api Utara-Selatan ini juga menjadi saksi sejarah perang vietnam Ketika perang Vietnam,
Hingga sekarang, ini adalah jalur vital yang melayani arus transportasi antara dua kota utama di Vietnam, Hanoi dan Ho Chi Minh City, ketika kami mempergunakan moda transportasi ini, kita akan melewati kota-kota besar di Vietnam seperti Nha Trang, Da Nang, Hue sebelum nyampai di Ha Noi
Pengalaman kami menggunakan kereta api reunification ekpress SE 4 lumayan menyenangkan, jarak antara kursi cukup jauh sehingga memudahkan untuk menyandarkan kepala, kemudian toilet dan wastafel tersedia di tiap-tiap gerbong.
Ketika kami menaiki kereta api ini dari ho chi minh pada malam harinya hampir semua kursi terisi, akan tetapi setelah kereta ini sampai di Nha Trang pada pagi harinya sebagian kursi kosong, dan barulah  tengah hari ketika sampai di Da Nang hampir semua kursi terisi penuh.
Ada pengalaman yang cukup menarik di sini, ketika pertama kali kami menaiki kereta api hampir semua warga Vietnam yang berada di kelas soft seat memperhatikan kami, karena di lengan jaket saya dan anak-anak ada bendera merah putih, apalagi pada saat itu hanya berselang beberapa hari ketika Timnas Indonesia menyingkirkan Timnas Vietnam di Ajang sepak bola AFF 2016 sehingga dampak kekalahan itu keliatannya masih terasa pada sebagian warga Vietnam, dan puncaknya pada sekitar jam 23.00 an ketika kereta berhenti di salah satu stasiun di luar kota Ho Chi Minh, ada seorang pemuda naik dan mendapatkan seat di sebelah saya, ketika saya perhatikan pemuda begitu duduk langsung tertidur, dan tercium aroma minuman keras di mulutnya, ketika pemuda itu bangun saya menawarkan untuk berpindah tempat duduk agar pemuda itu bisa tidur lebih nyenyak di jendela kereta api dan ia mengamininya, akan tetapi keliatanya pemuda itu sudah tidak bisa tertidur lagi, sehingga ketika lewat penjual jagung rebus ia langsung membelinya dan juga membelikan saya, kemudian kita coba ngobrol walaupun dengan bahasa isyarat.
Dia mengatakan bahwa apakah saya orang Indonesia dan berpergian dengan keluarga? Dan saya jawab iya, kami sekeluarga mau pergi ke Halong Bay Ha Noi, dan ia juga mengatakan sebelum naik kereta ia sempat minum-minum terlebih dahulu dan saat ini kepalanya pusing, dan saya mengatakan oh ya no problem.
Pemuda itu juga bercerita panjang lebar tentang kekalahan timnas Vietnam terhadap Indonesia, padahal timnas Vietnam bermain baik, dan sebenarnya hanya timnas Vietnam yang layak berhadapan dengan Thailand di Final, saya hanya mendengar saja keluh kesah warga yang timnasnya keok ini, sekali-kali saya hanya bilang timnas Vietnam hanya tidak beruntung.
Dan pagi harinya pemuda itu membangunkan saya untuk bersalaman dan mengucapkan selamat tinggal karena ia turun di daerah stasiun sebelum memasuki kota Nha Trang.
Untuk kelas soft seat pada kereta api SE 4 sebagian kursi menghadap 1 arah dan hanya yang di tengah yang memiliki meja dan saling berhadap-hadapan, dan kebetulan kami mendapatkan 4 seat di kursi ini, sementara saya duduk di belakang dari seat ini.
Untuk warga local Vietnam menurut kami biasa-biasa saja, walaupun kalo diliat dari segi etika terkadang untuk yang orang tua-tua agak kurang etikanya, he he he. Kami menyaksikan sendiri warga Vietnam yang tidak saling mengenal ketika duduk di kursi yang berhadapan masing-masing kaki mereka naik di kursi punya orang lain sambil di goyang-goyangkan..nyantai…. dan pada saat tidur lebih parah lagi itu kaki udah kesana kemari, tanpa memperdulikan orang lain.
Sedangkan untuk yang muda-muda keliatan sekali mereka sangat berpendidikan dan sedapat mungkin akan mengajak kita untuk berkomunikasi.
Jujur ya Perjalanan selama 31 jam ini sangat melelahkan akan tetapi juga menyenangkan, karena sepanjang perjalanan setiap kursi tersedia colokan listrik dan jaringan internet yang selalu bisa diakses sehingga cukup membantu selama di perjalanan, yang agak sedikit menengangkan mungkin ketika berada  di daerah Da Nang, kereta api melintasi gunung-gunung tinggi dengan jurang-jurang dan puluhan terowongan yang membelah gunung  yang dalam sehingga kadang kadang kita dapat melihat ujung depan dan ujung belakan dari kereta api kita.
Di setiap stasiun kereta api SE 4 ini tidak berhenti terlalu lama, hanya sekedar menaikan dan menurukan penumpang, dan disetiap stasiun banyak terdapat kios-kios kaki lima, akan tetapi kami tidak menemukan pedagang asongan yang menjajakan jualan di dalam kereta api.
Untuk konsumsi kami selama 31 jam kami sebelumnya telah membawa roti,sncak, dan nasi yang sebelumnya kami masak di hotel, sehingga kami hanya perlu memanaskannya ketika berada di kereta.

Ini penampakan jalan raya di pagi hari diambil dari dalam kereta



Sarapan duyu yaa…pake roti selai, teh dan kopi bawaan dari tanah air…
Ini kursi banyak yang kosong….sebagian ada yg turun di beberapa stasiun…
-----------------------------------------------------------------------------------
Part 2
Lanjuuut ke perjalanan kami berikutnya….
Hanoi terletak di Vietnam Utara kota historical nan eksotik peninggalan jaman penjajahan Prancis…

2 comments:

  1. Selamat siang, mau tanya kalau dari ho chi minh naik kereta ke da nang berapa jam, kereta nya berhenti gak di st da nang

    ReplyDelete
  2. Masya Allah komplit sekali infonya . Sangat membantu utk saya menyusun iten . Salam kenal pak saya jg dr jogja

    ReplyDelete