BACKPACKERAN DI
HO CHI MINH-HANOI-DA NANG-HOI AN-NHA TRANG-PNOMPH PENH-POIPET-ARANYAPRATHET-BANGKOK-HATYAI-PENANG-MALAKA-KUALA
LUMPUR
13 KOTA DI 4 NEGARA DALAM 16D 15N
Bismillah…..
Kali ini kami mau berbagi cerita tentang Perjalanan
backpacker kami sekeluarga dengan melintasi 4 negara dinegara-negara indocina
yaitu: Malaysia-Vietnam-Kamboja dan Thailand yang dilakukan pada tanggal 19
desember 2016 dan berakhir pada 3 januari 2017
Adapun rute perjalanan kali ini adalah sebagai berikut
:
Yogyakarta-Kuala
Lumpur-Ho Chi Minh-Hanoi-Da Nang-Hoi An-Nha Trang-Ho Chi Minh, Phnom Penh-Poi
Pet-Aranyaprathet-Bangkok-Penang-Malaka-Kuala Lumpur)
Langsung aja ya…
persiapan:
Karena perjalanan kali ini bagi kami cukup berat,
dalam artian menempuh ribuan kilometer melalui sebagian besar jalan darat dengan
berbagai model transportasi tentunya di perlukan persiapan yang sangat matang
apalagi membawa anak anak.
Persiapan meliputi transportasi, akomodasi, konsumsi
dan tempat tempat yang wajib di kunjungi, dan untuk itu Kami coba cerita model
transportasi dulu ya.
Ini dia model transportasi yang kami gunakan
Yogyakarta – Kuala
Lumpur dengan Pesawat Air Asia
Kuala
Lumpur – Ho Chi Minh dengan pesawat Air Asia
Ho Chi
Minh – Ha Noi dengan Kereta Api Reunification Express (kereta api
utara-selatan)
Ha Noi –
Da Nang dengan Kereta Api
Da – Nang
– Nha Trang dengan Sleeping Bus
Nha Trang
– Ho Chi Minh dengan Pesawat Vietjet Air
Ho Chi
Minh – Pnomph Penh menggunakan Bus Internasional KUMHO SAMCO
Pnomph
Penh – Poipet menggunakan Hotel Bus VIRAK BUNTHAM
Poipet -
Aranyaprathet jalan kaki…
Poipet –
Bangkok menggunakan Kereta Api Ekonomi
Bangkok-Hatyai
menggunkan Bus Double Decker “Transport.co”
Hatyai-Penang
menggunakan Minivan
Penang-Kuala
Lumpur menggunakan Bus Double Decker
Kuala
Lumpur-Malaka menggunakan Seat Bus
Untuk akomodasi kami
hampir seluruhnya menggunakan website www.agoda.com untuk melakukan reservasi hotel dan hanya di Bangkok
kami menggunakan www.hotel.com
untuk melakukan resevasi hotel
Kami membeli tiket transportasi dan booking akomodasi
hampir seluruhnya melalui online dan dilakukan jauh –jauh hari sebelum hari
keberangkatan, agar mendapatkan harga yang terbaik dan dalam kondisi tertentu
dapat memilih seat agar duduk tidak terpisah
Untuk tempat wisata yang di tuju kita dapat googling
di internet, dan pengalaman kami sekeluarga selalu memprint foto-foto tempat
wisata yang kita ingin datangi sekaligus google map nya agar lebih mudah ketika
bertanya dengan penduduk local tempat wisata yang kita tuju (terkadang gambar
lebih dimengerti oleh penduduk local daripada omongan kita)
Sedangkan untuk konsumsi kami sekeluarga mempersiapkan
dari tanah air dengan membawa rice cooker,ketel listrik, abon, sosis, dan pop
mie, Alhamdulliah ini sangat membantu mengatasi sulit dan mahalnya makanan
halal selama di Vietnam.
Ini gambar-gambar bawaan kami sekeluarga dari tanah
air
Pakaian harus dilipat
sekecil mungkin, agar tas ransel dapat muat banyak dan jangan sampai penuh
karena boarding di Indonesia yang lumayan ketat
Ada 5 tas ransel dan 1 tas dorong,.. dua tas untuk
pakaian, dan tiga tas berisi peralatan masak dan makanan,satu tas lagi untuk
laptop dan berkas berupa print out tiket, hotel,kereta, gambar-gambar destinasi
yang akan kita kunjungi dan googel map. Ini sangat membantu kita untuk bertanya
lokasi yang akan dituju agar tidak tersesat.
Setelah Persiapan beres mulailah kita cerita
pengalaman selama backpackeran di 4 negara.
Hari Pertama
Kuala Lumpur
Yogyakarta-Kuala Lumpur flight
Airasia (16.45 WIB – 19.55 Waktu Kuala Lumpur)
Kami membeli tiket
Pesawat Air Asia Yogyakarta-Kuala Lumpur kira kira bulan januari 2016 melalui
Website www.airasia.com, dengan harga tiket Rp. 399.000/orang, tanpa membeli
seat dan bagasi, dengan menggunakan metode pembayaran menggunakan kartu kredit
Cara membelinya :
Tanya mbah google aja ya he he he
Oh ya untuk Air Asia
dapat melakukan Web Check In 14 hari sebelum tanggal penerbangan sehingga yang
berpergian lebih dari 1 orang di sarankan untuk melakukan check in sebelumnya
supaya system computer dapat memilih seat yang berdekatan, pengalaman kami
sekeluarga melakukan check in 14 hari sebelum keberangkatan dan Alhamdulillah
tanpa membeli kursi kami tetap duduk berdekatan, ( hemat khan)
Ini penampakan websitenya
Untuk perjalan menuju bandara Adi Sujipto Jogjakarta Kami
berangkat dari rumah pukul 13.30 WIB ke halte bus Trans Jogja Ngabean
Trans
Jogja no 3A : 3.500,-IDR/orang
Muter-muter dengan Trans Jogja akhirnya kita nyampe
juga di Terminal 1 bandara Adi Sucipto
Jogja pukul 15.00, dan kita langsung
naik shutte car menuju terminal 2
Shuttel car gratis
Pukul 16.00 pintu imigrasi mulai di buka dan kita
mulai antri di imigrasi untuk menuju ruang tunggu internasional, dan disini
pemeriksaan agak ketat baik dari petugas imingrasi maupun air asia, botol minum
harus dikosongkan dan tas/ransel yang keliatanya besar dan berat akan di
sweeping oleh pihak air asia dan alhamdulliah rice cooker dan ketel air panas
kami lolos.
Pesawat air asia yang membawa kami Pukul 17.55 WIB (delay 60 menit) kami terbang
menuju Kuala Lumpur, perjalanan ditempuh selama 2 jam, dan ada perbedaan waktu
1 jam lebih cepat antara jogja dan kuala
lumpur ( mudahnya jogja menggunakan
waktu WIB dan Kuala Lumpur menggunakan waktu WIT)
Pukul 21.00 kami mendarat di Bandara KLIA2 Malaysia
Sampai di bandara KLIA 2, karena niatnya mau cari
makan KFC Malaysia akhirnya kami makan juga di KFC nya, menu paketnya
mirip-mirip dengan di Indonesia, yang ngak enak mungkin cuma sambalnya kurang
pedas. Disini biaya kami makan sebesar RM 60
Selesai makan di KFC dan solat kami istirahat dulu untuk
melanjutkan perjalanan besok pagi ke Ho Chi Minh.
Alhamdulillah kaplingan yang kami tempati bulan maret
yang lalu masih kosong, dan segera kami gelar sarung untuk tidur
Tempat ini memang di khususkan untuk penumpang yang
ingin beristirahat, letak ruangan ini di depan pintu keluar internasional (30
meter sebelah kanan dari pintu keluar internasional) maret 2016 ketika kami
kesini ruangan ini tidak di beri kursi sehingga kita bebas untuk tiduran.
Hari ke Dua
HO CHI MINH
Kuala Lumpur-Ho Chi Minh Airasia (08.00-09.45)
Kami membeli tiket Pesawat
Air Asia Kuala Lumpur-Ho Chi Minh melalui Website www.traveloka.com, dengan harga tiket Rp. 287.000/orang, tanpa seat dan
bagasi, dengan menggunakan metode pembayaran menggunakan pembayaran cash di
kasir Indomaret
untuk cara dan tips memilih seat sama dengan perjalanan
Jogja - Kuala Lumpur
Pukul
03.30 Bangun, cuci muka dan gosok
gigi lanjut mempersiapkan sarapan pop mie
Pukul
04.45 Siap-siap ke lantai 3 KLIA2
untuk pemeriksaan
imigrasi, sebelum ngantri kami shalat dulu
di mushola yg ada dideket
situ. Di pemeriksaan imigrasi terlihat antrian sudah
mengular, akan tetapi karena petugas imigrasinya banyak antrian disini tidak
terlalu lama.
Untuk informasi jarak antara boarding gate dengan pemeriksaan
imigrasi KLIA 2 cukup jauh kurang lebih
1km, jadi kita harus bisa meperkirakan dan mengetahui dimana gate pesawat kita
berada agar kita tidak sesat, Alhamdulillah
untuk kedua kalinya rice cooker dan ketel air panas kami
lolos.
Pukul 08.00 tepat kami terbang menuju Ho Chi Minh, perjalanan ditempuh selama 2 jam
Pukul 09.45 kami tiba di Bandara Tan Son Nhat, Ho Chi
Minh City, disini kita ngantri untuk
pemeriksaan imigrasi,,
Pemeriksaan imigrasi
Sampai di pintu keluar bandara kami ke money changer
untuk menukarkan USD yang sebelumnya sudah kami beli di tanah air dan
menukarkanya ke VND begitu sampai di
Vietnam perlu diketahui rate kurs USD di bandara lebih tinggi di banding di
kota, sehingga disarankan jika mau tukar VND di bandara saja dan nilai tukar
pada saat itu seingat kami adalah 1 USD = 21.700VND
Disini kami sempatkan juga untuk membeli SIM Card Vina
Phone di Counter resminya seharga 100.000 VND/Rp. 60.000 dengan kuota 5GB
mobile data.
View lobby kedatangan Bandar Udara Tan Son Nhat, Ho
Chi Minh City dibelakang keliatan money changer
Untuk ke hotel kami dari bandara kami naik Bus San Bay Airport no
109 tujuan district 1 Pham Ngu Lao,
selain bus no 109 ada juga bus lain nomor 152 dengan tarif VND 5000, akan
tetapi bus 152 ini hanya mengantar sampai
di halte cho banh thanh market, sedangkan jarak antara cho banh thanh
market dengan hotel-hotel di daerah district 1 pham ngu lao lumayan sekitar 1
kiloan meter.
Bus San Bay Airport
Tiket Bus
20.000VND/orang
Kita akan di turunkan di daerah distrik 1 pham ngu lao
sesuai dengan letak hotel yang kita tempati, kemudian lanjut mencari hotel
berdasarkan google map yang udah kita print.
Perjalanan dari bandara Tan Son Nhat, Ho Chi Minh City
menuju distrik 1 di tempuh dalam waktu sekitar 30 menit dan kira-kira Pukul 11.00 kami tiba di hotel MAI Guest House,
Alhamdulillah hotelnya bagus dan bersih pemiliknya juga ramah sekali.
Hotel ini letaknya di dalam gang di daerah district 1
pham ngu lao persisnya di depat loket penjualan tiket bus Kumho Samco
Rate
Hotel Mai Guest House : 270.000 IDR/kamar untuk 5 orang booking lewat agoda.com
Veiw MAI Guest House
Setelah membersihkan diri dan makan siang kami tujuan
pertama kami adalah jalan-jalan ke War Remnant Museum tapi sebelumnya kami
singgah dulu ke agen travel Kumho Samco Buslines disamping gang Mai Guest House
untuk membeli tiket bus ke Phnom Penh.
Travel Kumho Samco
Kami membeli tiket
bus ini on the spot / langsung di TKP di daerah Pham Ngu Lao district 1 Ho Chi
Minh, untuk harga tiket sebesar VND 230.000 / orang atau sebesar Rp. 138.000.
Selain bus Kumho
Samco banyak operator lain yang melayani rute internasional Vietnam –Kamboja PP
(check aja di mbah google)
Tiket bus ini juga
dapat juga di beli melalui website www.bookmebus.com atau www.camboticketbus.com akan tetapi untuk menghindari biaya fee sebesar 1-2
usd kami memutuskan membeli secara langsung di tempatnya.
Toilet umum di pinggir jalan raya
Bayar : 3.000 VND
Setelah beberapa kali nanya dengan memperlihatkan
gambar museum ke polisi wisata, akhirnya ketemu juga bangunan War Remnant
Museum
Untuk tahu tentang dan sejarah war remnant museum ho
chi minh silakan Tanya mbah google ya
War Remnant Museum
HTM : 15.000
VND/orang
War Remnant Museum tampak dari depan
War Remnant
Setelah selesai muter-muter di museum War kita jalan
lagi menelusuri trotoar untuk menuju ke Reunification Palace.
Jalan di depan Saigon Post Office
Weiss pada seliweran ini motoooor dan seenaknya jalan di
trotoar
Oiya,, harap hati-hati kalo jalan di kota ini soalnya
trotoar yang seyogyanya untuk pejalan kaki harus berbagi dengan pengendara
motor.
Salah satu warung makanan halal di kota Ho Chi Minh
Depan Cho Banh Thanh Market
Banyak polisi wisata disini
Capeeek…nyantai
dulu ditaman depan Reunification Palace
Reunification Palace/Independence Palace
HTM : 30.000
VND/Orang
Cabinet Room
Salah satu koridor di Independence Palace
Puas muter-muter lanjut jalan untuk pulang ke hotel
Alhamdulillah…
Pukul 16.00 kami sampai di hotel terus mandi dan istirahat…
Pukul 20.00 kami cek out dan siap-siap untuk ke tujuan
slanjutnya HANOI
Sebelumnya kami tidak memasukan Hanoi ke destinasi
kami, Tiga bulan sebelum keberangkatan anak
kami yang cewek ngajakin ke sana. Trus kita mulai brosing cari info sedetail
mungkin seputar Hanoi, tiket pesawat sudah mahal dan tiket bis juga sudah mahal
alhasil kita berunding dan memutuskan untuk menggunakan kereta api saja.
Ho Chi Minh-Hanoi via kereta api dengan jarak sekitar
1726 km ditempuh selama kurang lebih 31jam
Untuk menuju Stasiun kereta api Ga Saigon kita naik
taksi vinasun yang di cariin oleh pemilik hotel dengan tarip VND 60.000
Foto dulu sama pemilik hotel MAI Guest House
Kereta api SE4 Ho Chi
Minh – Ha Noi disebut juga Kereta Api Reunification Express (kereta api
utara-selatan)
Kami membeli tiket kereta
api dari Ho Chi Minh ke Hanoi melalui website www.baolau.vn (sejenis traveloka Vietnam) dengan harga tiket kalau
dirupiahkah (sesuai tagihan cc) sekitar Rp 300.000/orang untuk katagori kursi
empuk (soft seat)
Untuk membeli tiket kereta
api di Vietnam setahu kami selain di www.baolau.vn juga bisa di beli di situs resmi kereta api Vietnam.
( www.vietnamrailway.vn) sayangnya untuk metode pembayaran harus menggunakan
kartu kredit yang di keluarkan bank di Vietnam.
Sehingga untuk mempermudah
maka kami menggunakan www.baolau.vn
walaupun di kenakan fee sebesar Dong 40.000/per orang.
Untuk seat dan check in kita tidak bisa memilihnya, nanti pihak
baolau.vn yang akan memilihnya, dan check in serta seat akan terbit 1 atau 2
hari sesudah pihak baolao.vn mengkonfirmasi penerimaan pembayaran kita,
boording pass yang dikirim oleh pihak baolao.vn tinggal kita print dan di
perlihatkan ketika mau naik kereta.
Dan ini daftar harga tarif/kelas untuk kereta api SE 4
yang dulu kami naiki
Sekedar tips : untuk tiket KA di Vietnam belilah tiket
kereta api 2-3 bulan sebelum keberangkatan harganya lumayan di discount.
buktikan ya…..
Ga Sai Gon (Stasiun Kereta Api Saigon) gelap ya
Ini tempat menukarkan print out tiket bagi yang belum
memilik boording pass
Nyantai di ruang tunggu stasiun Ga Saigon
Waah ada yang pijat-pijat elektronik nih,,lumayan buat
ngelurusun otot-otot hehehe…
Tiket : 10.000 VND
selama 6 menit
Pukul 21.00 kita boarding dan pukul 22.00 ontime
kereta berangkat menuju Hanoi
Agar tidak salah masuk tanya dulu sama petugas kereta
sambil menunjukan boording pass
Alhamdulillah….
MasyaaAllah….kita dapet tempat duduk khusus yg ada
meja dan colokan listriknya sehingga bisa memanaskan nasi dan memasak pop mie
yang telah kami bawa sebelumnya
Di dalam kereta ini terdiri dari beberapa gerbong yang
panjang yang membawa gerbong kelas hard seat, soft seat, 6 tempat tidur dan
gerbong 4 tempat tidur, untuk toilet dan
wastafel lumayan bersih dan di ujung gerbong tersedia air dingin dan air panas untuk
membuat mie
Oiya selama dikereta ada banyak makanan yang dijajakan
misalnya buah-buahan, minuman, jagung rebus, kacang rebus, snack,kopi, juga ada
nasi bungkus, akan tetapi karena kami sudah membawa bekal nasi di dalam rice
cooker guna perjalanan selama 31 jam, maka kami hanya membeli buah-buahan saja.
Hari ke 3
Di kereta
api Ho Chi Minh-Hanoi
Di Vietnam pengelola kereta api adalah
“Vietnam Railways”:http://www.vr.com.vn. Jalur kereta api utama di
Vietnam adalah jalur perjalanan
Utara-Selatan sepanjang 1.726 km, jalur yang melintasi seluruh wilayah
Vietnam dari utara ke selatan yang merupakan jalur vital dan telah menjadi urat
nadi utama transportasi di Vietnam sejak diresmikan tahun 1936 oleh penjajah
Perancis. Jalur kereta api Utara-Selatan ini juga menjadi saksi sejarah perang
vietnam Ketika perang Vietnam,
Hingga sekarang, ini
adalah jalur vital yang melayani arus transportasi antara dua kota utama di
Vietnam, Hanoi dan Ho Chi Minh City, ketika kami mempergunakan moda
transportasi ini, kita akan melewati kota-kota besar di Vietnam seperti Nha
Trang, Da Nang, Hue sebelum nyampai di Ha Noi
Pengalaman kami
menggunakan kereta api reunification ekpress SE 4 lumayan menyenangkan, jarak
antara kursi cukup jauh sehingga memudahkan untuk menyandarkan kepala, kemudian
toilet dan wastafel tersedia di tiap-tiap gerbong.
Ketika kami menaiki kereta
api ini dari ho chi minh pada malam harinya hampir semua kursi terisi, akan
tetapi setelah kereta ini sampai di Nha Trang pada pagi harinya sebagian kursi
kosong, dan barulah tengah hari ketika
sampai di Da Nang hampir semua kursi terisi penuh.
Ada pengalaman yang cukup
menarik di sini, ketika pertama kali kami menaiki kereta api hampir semua warga
Vietnam yang berada di kelas soft seat memperhatikan kami, karena di lengan
jaket saya dan anak-anak ada bendera merah putih, apalagi pada saat itu hanya
berselang beberapa hari ketika Timnas Indonesia menyingkirkan Timnas Vietnam di
Ajang sepak bola AFF 2016 sehingga dampak kekalahan itu keliatannya masih
terasa pada sebagian warga Vietnam, dan puncaknya pada sekitar jam 23.00 an
ketika kereta berhenti di salah satu stasiun di luar kota Ho Chi Minh, ada seorang
pemuda naik dan mendapatkan seat di sebelah saya, ketika saya perhatikan pemuda
begitu duduk langsung tertidur, dan tercium aroma minuman keras di mulutnya,
ketika pemuda itu bangun saya menawarkan untuk berpindah tempat duduk agar
pemuda itu bisa tidur lebih nyenyak di jendela kereta api dan ia mengamininya,
akan tetapi keliatanya pemuda itu sudah tidak bisa tertidur lagi, sehingga
ketika lewat penjual jagung rebus ia langsung membelinya dan juga membelikan
saya, kemudian kita coba ngobrol walaupun dengan bahasa isyarat.
Dia mengatakan bahwa
apakah saya orang Indonesia dan berpergian dengan keluarga? Dan saya jawab iya,
kami sekeluarga mau pergi ke Halong Bay Ha Noi, dan ia juga mengatakan sebelum
naik kereta ia sempat minum-minum terlebih dahulu dan saat ini kepalanya
pusing, dan saya mengatakan oh ya no problem.
Pemuda itu juga bercerita
panjang lebar tentang kekalahan timnas Vietnam terhadap Indonesia, padahal
timnas Vietnam bermain baik, dan sebenarnya hanya timnas Vietnam yang layak
berhadapan dengan Thailand di Final, saya hanya mendengar saja keluh kesah
warga yang timnasnya keok ini, sekali-kali saya hanya bilang timnas Vietnam
hanya tidak beruntung.
Dan pagi harinya pemuda
itu membangunkan saya untuk bersalaman dan mengucapkan selamat tinggal karena
ia turun di daerah stasiun sebelum memasuki kota Nha Trang.
Untuk kelas soft seat pada
kereta api SE 4 sebagian kursi menghadap 1 arah dan hanya yang di tengah yang
memiliki meja dan saling berhadap-hadapan, dan kebetulan kami mendapatkan 4
seat di kursi ini, sementara saya duduk di belakang dari seat ini.
Untuk warga local Vietnam
menurut kami biasa-biasa saja, walaupun kalo diliat dari segi etika terkadang
untuk yang orang tua-tua agak kurang etikanya, he he he. Kami menyaksikan
sendiri warga Vietnam yang tidak saling mengenal ketika duduk di kursi yang
berhadapan masing-masing kaki mereka naik di kursi punya orang lain sambil di
goyang-goyangkan..nyantai…. dan pada saat tidur lebih parah lagi itu kaki udah
kesana kemari, tanpa memperdulikan orang lain.
Sedangkan untuk yang
muda-muda keliatan sekali mereka sangat berpendidikan dan sedapat mungkin akan
mengajak kita untuk berkomunikasi.
Jujur ya Perjalanan selama
31 jam ini sangat melelahkan akan tetapi juga menyenangkan, karena sepanjang
perjalanan setiap kursi tersedia colokan listrik dan jaringan internet yang
selalu bisa diakses sehingga cukup membantu selama di perjalanan, yang agak
sedikit menengangkan mungkin ketika berada
di daerah Da Nang, kereta api melintasi gunung-gunung tinggi dengan jurang-jurang
dan puluhan terowongan yang membelah gunung
yang dalam sehingga kadang kadang kita dapat melihat ujung depan dan
ujung belakan dari kereta api kita.
Di setiap stasiun kereta
api SE 4 ini tidak berhenti terlalu lama, hanya sekedar menaikan dan menurukan
penumpang, dan disetiap stasiun banyak terdapat kios-kios kaki lima, akan
tetapi kami tidak menemukan pedagang asongan yang menjajakan jualan di dalam
kereta api.
Untuk konsumsi kami selama
31 jam kami sebelumnya telah membawa roti,sncak, dan nasi yang sebelumnya kami
masak di hotel, sehingga kami hanya perlu memanaskannya ketika berada di
kereta.
Ini penampakan jalan raya di pagi hari diambil dari
dalam kereta
Sarapan duyu yaa…pake roti selai, teh dan kopi bawaan
dari tanah air…
Ini kursi banyak yang kosong….sebagian ada yg turun di
beberapa stasiun…
-----------------------------------------------------------------------------------
Part 2
Lanjuuut ke perjalanan kami berikutnya….
Hanoi terletak di Vietnam Utara kota historical nan eksotik
peninggalan jaman penjajahan Prancis…
Selamat siang, mau tanya kalau dari ho chi minh naik kereta ke da nang berapa jam, kereta nya berhenti gak di st da nang
ReplyDeleteMasya Allah komplit sekali infonya . Sangat membantu utk saya menyusun iten . Salam kenal pak saya jg dr jogja
ReplyDelete