BACKPACKERAN DI HO CHI MINH-HANOI-DA NANG-HOI AN-NHA
TRANG-PNOMPH PENH-POIPET-ARANYAPRATHET-BANGKOK-HATYAI-PENANG-MALAKA-KUALA
LUMPUR
16D 15N / 19 DES 2016
-03 JAN 2017
Bismillah…..
Hari ke 6
Da Nang
Kalau kita dulu sering menonton film-film bertemakan
perang, terutama film-film seperti Rambo, ataupun film seri Tour Of Duty
tentunya kota ini sudah tidak asing lagi bagi kita untuk mendengarnya, ya Kota
Da nang merupakan pintu gerbang tempat di mana pasukan Vietnam Utara menyerang
saudaranya pasukan Vietnam Selatan, karena letaknya persis di tengah antara
utara dan selatan sehingga kota ini merupakan pintu gerbang bagi pasukan
Vietnam Utara untuk menyerang, dan sebaliknya menjadi benteng pertahanan
pertama bagi pasukan Vietnam Selatan bersama sekutunya untuk mencegah masuknya
Pasukan Vietnam Utara.
Dà Nẵng merupakan nama kota di Vietnam Tengah. Letaknya di
bagian timur. Tepatnya di region South Central Coast Pa, kota ini memiliki
jumlah penduduk sebanyak 752.493 jiwa dengan memiliki luas wilayah
1.256 km². Kota ini memiliki angka kepadatan penduduk sebesar 599
jiwa/km².
Kami sekeluarga berada di Kota Da nang pada hari ke 6
perjalanan kami, sebelumnya Kota Da nang tidak masuk dalam destinasi kunjungan
kami sekeluarga, schedule awal rencannya begitu sampai di stasiun/Ga Da Nang
langsung ikut bus kota menuju Kota Hoi An, akan tetapi setelah memikirkan
tenaga yang akan terkuras dari perjalanan Ha Noi – Da nang, kami putuskan untuk
bermalam saja di Da nang, (keputusan yang akhirnya membuat kami kecewa)
Kami Tiba Di Stasiun/Ga Da Nang sekitar jam 15.00, menggunakan
Kereta Api SE 19 yang berangkat dari Ha Noi pada malam harinya, Kereta Api SE
19 ini adalah kereta buatan Indonesia
dan umurnya lumayan udah uzur…bunyi gesekan besi-besi berkarat terdengar sepanjang
malam, fasilitas kereta apinya juga agak kurang lengkap, dimana tempat colokan
listrik terbatas dan jarak antara kursi tidak jauh, sehingga agak menyulitkan
ketika ingin bersandar full, yang membedakan mungkin adalah petugasnya, karena
hampir semua petugas untuk kereta api ini adalah cewek.
Kondisi dalam kereta…
Pintu
Masuk stasiun/Ga Danang
Untuk memesan taksi di stasiun/Ga Da Nang tidak sulit, ketika kita berada di pintu keluar akan ada petugas resmi dari operator taksi Mailinh yang akan mencatat tempat tujuan kita dan jumlah orang yang berada dalam mobil, kami sekeluarga yang berlima dicarikan mobil sejenis Toyota Inova, dan pembayaran dilakukan pada saat kita sampai di tujuan sesuai dengan argo yang tertera.
Perjalanan kami dari Ga Da Nang ke hotel Champa
sekitar 30 menitan, di sebabkan hujan lebat dan kami membayar biaya argo tidak
sampai sebesar VND 100.000, akan tetapi kami bayar digenapin aja, itung-itung
sisanya sebagai tips, apalagi kalo di liat sopirnya baik, buktinya mobil kita
ngak diajak-ajak berputar dan langsung menuju hotel, dan sepanjang jalan sopir
bercerita tentang tempat wisata kota Da Nang, dan modus scam (penipuan) yang
dilakukan oleh supir taksi di Da Nang dengan cara memutar jalan agar argonya
tambah banyak.
Rute abu-abu adalah rute kami dari Ga Da Nang ke Hotel
Champa
Kesempatan bertemu supir yang baik ini kami manfaatkan
untuk bertanya biaya drof mobil untuk mengantar kami dari Da Nang ke Hoi An,
dan si sopir menyatakan bahwa biaya argo paling mahal sebesar sekitar VND 380.000,
kemudian saya bertanya apakah besok jam 12 siang dia bersedia mengantar kami
sekeluarga ke Hoi An, dan si sopir mengganguk menyatakan setuju.
Sebenarnya untuk ke Hoi An dari Da Nang ada bus
regular berwarna kuning yang bolak-balik tarifnya sekitar VND 20.000, akan tetapi haltenya tidak melewati jalan di
dekat hotel kami, dan di tidak dapat mengantar ke lokasi yang di tuju ketika di
Hoi An, sehingga alternative menggunakan bus ini walaupun murah kami lewatkan
Ini Bus Da Nang – Hoi An PP, naiknya di halte yang
telah disediakan ya..
Kami menginap di Hotel Champa Da Nang dengan melakukan
resevasi di www.agoda.com yang kami booking sekitar bulan Oktober 2016
dan mendapatkan discount 60 % dengan rate kamar sebesar Rp. 146.000 untuk 2
kamar ( murah khan), akan tetapi di harga murah inilah sumber bencananya….
Lanjut ya….
Kami check in di hotel Champa Da Nang sekitar jam
16.00 dan di terima dengan baik oleh resepsionisnya, kami mendapatkan 2 kamar
di lantai 2 dan lantai 3 , selesai check ini kami membersihkan diri, mengeluarkan
semua pakaian kotor dan mempersiapkan
untuk makan malam
Loby di hotel Champa
Veiw Hotel Champa
Sekitar Pukul 18.00 kejadian yang tidak mengenakan itu
datang…
Tiba-tiba resepsionist mengetuk kamar kami dan
menyatakan bahwa kami sekarang juga harus keluar dari kamar membawa seluruh
barang-barang kami, karena akan di pindahkan ke hotel lain, tentu saja kami
bingung dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
Di loby selain resepsionist ada juga owner dari Champa
hotel, di sini kami baru tahu bahwa hotel Champa baru saja berganti owner, dan
owner yang baru ini menyatakan harga/rate
Rp. 146.000,- (discount 60 %) untuk 2 kamar adalah harga yang terlalu
murah dan merugikan hotel Champa, kemudian owner yang baru mengatakan akan membatalkan kesepakatan yang dibuat owner
sebelumnya dengan agoda, dan melalui agoda akan mengembalikan uang kami,
selanjutnya kami dipersilahkan mencari hotel lain.
Tentu saja hal ini membuat kami bingung dan sedikit
panic, apalagi si owner ngak bisa berbahasa inggris, percakapan hanya melalui
resepsionisnya, belum lagi hari semakin malam, daerahnya juga sepi, kami
pikir-pikir kalo nurutin emosi pasti ribut nih, ada sekitar 30 menitan kami
duduk bingung di loby hotel dengan tas yang awut-awutan isinya, tanpa bisa melakukan apa-apa.
Akhirnya kami mencoba ngalah aja apalagi anak-anak
sudah capek dan hari mulai malam, selanjutnya melalui resepsionis kami bertanya
dapatkah kami membooking 1 kamar saja
untuk berlima dan berapa taripnya? resepsionist kemudian bertanya menggunakan
bahasa Vietnam kepada ownernya dan akhirnya didapatkan harga sebesar VND
300.000/kamar, selanjutnya kami nego lagi, apakah bisa Cuma menggunakan 1 kamar
saja untuk 5 orang, dan kembali resepsionis bertanya kepada ownernya dan
akhirnya deal VND 400.000/kamar untuk 5 orang.
Alhamdulillah…. Lega rasanya, selanjutnya kami membawa
tas-tas kembali ke kamar lagi(walau cuma 1 kamar)

Besoknya
agoda membalas
Kami ngak
mau repot di mintaiin bukti pembayaran VND 400.000 oleh agoda.com, kami email
lagi
Dan ini
jawaban agoda.com
Kami ngak
mau repot di mintaiin bukti pembayaran VND 400.000 oleh agoda.com, kami email
lagi
Dan ini
jawaban agoda.com
Syukur alhamdulillah agoda sangat bertanggung jawab,
mereka (agoda) mengembalikan uang kami sesuai resevasi awal sebesar Rp.146.000
untuk 2 kamar dan selisih biaya pembayaran VND 400.000 sebesar Rp 105.934.
Thanks Agoda…
Hari ke 7
Da Nang dan Hoi An
Esoknya kami masih memiliki waktu hingga jam 12.00
siang sebelum pergi ke Hoi An, hal ini kami manfaatkan untuk berjalan-jalan dan
berenang di Pantai Da Nang, akan tetapi
oleh karena ombaknya sangat besar dan cenderung membahayakan, maka kami
membatalkan rencana untuk berenang dan mengantinya dengan berjalan-jalan dan
berfoto ria
Garis pantai Da Nang panjang sekali sejauh mata
memandang hanya garis pantai yang di liat, dan menghadap ke laut china selatan sayangnya
pantai Da Nang menghadap ke selatan, sehingga kita tidak akan bisa melihat
sunrise maupun sunset di pantai ini, dan untuk ukuran pantai di kota besar,
pantai ini termasuk sepi, hanya ada beberapa orang yang bermain dipantai dan
disepanjang pantai banyak sekali pembangunan
hotel-hotel berbintang sehingga mungkin baru 5-10 tahun lagi
pantai-pantai disini akan ramai.
Foto-Foto ini mewakilinya :
Jalan Menuju Da Nang Beach penuh dengan hotel-hotel
yang lagi dibangun.
Kawasan pedestrian di pinggir pantai… masih sepi
Toilet di kawasan pedestrian pinggir pantai
Waaahh… kereneeen…
Fasum di Vietnam rata-rata menyediakan alat kebugaran
Jalan rayanya juga sepi ya
Sampai juga di pantai...
Jalan-jalan dipinggir pantai saja yaa
Tuuuh…ada plosotan untuk anak-anak juga…
Hanya bisa memandang lautan yang sedang tidak
bersahabat karena ombaknya sungguh dasyat tidak memungkinkan untuk mandi dan
bermain dipantai
Capee…istirahat di taman dulu….
Oiya…kiri kanan jalan ini banyak kulinernya lho tapi….kami
gak bakal makanlah hehehe…
Tiba di hotel kami istirahat sebentar dan mulai
berkemas untuk melanjutkan perjalanan kami berikutnya ke kota Warisan Dunia (World Heritage) Hoi An
HOI AN World Heritage
Hoi An adalah kota bersejarah yang pada Tahun 1999 diakui
oleh UNESCO sebagai salah satu Kota Warisan Dunia (World Heritage). Letaknya di
provinsi Quảng Nam di bagian sentral Vietnam. Dengan luas hanya
sekitar 60 km per segi dan 120.000 jiwa penduduk, ia telah menjadi salah satu
tujuan utama para tourist ke Vietnam, Hoi
An merupakan Kota kuno yang terletak di pusat Quang Nam
Province Viet Nam , di tepi utara dekat muara Sungai Thu Bon dan merupakan kota
dagang pada abad 15 sampai abad ke-19 yang diperdagangkan secara luas , baik
dengan negara-negara Asia Tenggara, Asia Timur dan dengan seluruh dunia.
Perjalanan kami di mulai pada pukul 12.00 siang sesuai
dengan kesepakatan yang di buat dengan sopir taksi mailinh yang mengantar kami
kemarin, dan jam 12 kurang kami check out dari hotel dan ketika turun kami
sudah ditunggu oleh sopir taksi yang ternyata “sopirnya bukan yang kemaren”
mulailah timbul feeling tidak enak dari kami, barulah kami mengerti, mengapa
sopir kemaren tidak mau diminta no hp nya, dan ketika kami tanyakan kemana
sopir yang telah sepakat dengan kami kemaren, si sopir menyatakan bahwa bahwa
sopir tersebut tidak bisa menjemput dan di gantikan oleh dia.
Akhirnya kami pasrah aja dan berharap tidak terjadi
apa-apa, dan sebelum berangkat kami foto mobil mailinhnya, dan meminta si sopir
untuk mengantar kami ke Dragon Bride Da Nang ( jembatan Naga) terlebih dahulu.
Sekitar Pukul 13.00 kami tiba di Hoi An dan saya
meminta sopir untuk menurunkan kami di kantor Sinh Tourist di alamat 587 Hai Bà
Trưng, Cẩm Phô, Tp. Hội An, Quảng Nam, Vietnam, dan
setelah membayar biaya argo, segera saya menukar bukti pembayaran dengan tiket
sleeping bus Hoi An ke Nha Trang
Oh ya kami membeli tiket Sleeping Bus Hoi An ke Nha
Trang melalui website www.thesinhtourist.vn dengan harga VND 249.000/orang,
Cara membelinya seperti membeli tiket-tiket lainnya,
tinggal memilih kota asal dan tujuan, yang membedakan mungkin Cuma pembayaran
saja yang hanya bisa dilakukan melalui kartu kredit.
Contoh ya :
Buka Websitenya
Pilih Transportation lanjut Bus Ticket
Klik add to cart, akan muncul
Pencet
Proceed selanjutnya ikuti aja perintahnya
Di Hoi An kami berjalan-jalan di seputaran Hoi An
Ancient Town/World Heritage saja karena memang di situ lokasi obyek wisatanya
dan cukup hanya berjalan kaki untuk mengitari Ancient Town ini.
Ini maps ancient
town Hoi An
Untuk memasuki kawasan ini
biasanya wisatawan mancanegara di suruh membeli tiket masuk terlebih dahulu dengan harga USD 4, dan
nantinya di perkenankan untuk masuk di 5 (lima) lokasi obyek wisata, akan
tetapi apabila kita tidak membeli tiket juga tidak apa-apa, nantinya kita hanya
boleh berfoto di depan obyek wisata saja, pada hari-hari yang tidak ramai
biasanya petugasnya akan berjaga-jaga disetiap jalan menuju ancient town Hoi An
untuk menyuruh kita membeli tiket, akan tetapi ketika kami berkunjung kesana
bertepatan dengan tanggal 25 desember sehingga pengunjungnya ramai sekali, dan
wisatawan pun bebas keluar masuk kawasan ancient town
Ini
loket penjualan tiketnya , dan kami lewat aja ngak bayar
Maskot dari Kota Warisan Dunia/World Heritage adalah The
Japanese Covered Bridge . Nama Vietnam asli jembatan ini adalah ” Lai Vien
Kieu ” . jembatan ini dibangun oleh orang masyarakat Jepang yang tinggal di Hoi
An dan sempat di jadikan rata pada saat penjajahan Francis, dan pada tahun 1986
di lakukan renovasi besar-besaran dan
bentuknya dikembalikan kembali kepada bentuk awal dibuat yaitu
melengkung sehingga Japanese Covered Bridge dianggap milik masyarakat Jepang di
Hoi An ,jembatan ini dibangun pada awal abad 17 perjalanan ke Hoi An tidak akan
lengkap tanpa mengunjungi Japanese
Covered Bridge
Japanese Covered Bridge
Melihat destinasi berikutnya...
Capeee...istirahat dulu....
Di Hoi An kami sempatkan mampir di salah satu toko untuk membeli beberapa kaos karena persediaan baju kami telah menipis
Harga Kaos berkisar USD 3 -5
Apa ini yaaa???
Beli tas selempang buat si cewek....
Meluruskan kaki dulu di seberang sungai…
Setelah puas mengelilingi kawasan wisata ini kami balik ke kantor Sinh Tourist Cafe
Waktu menunjukan pukul 17.30 kantor Sinh Tourist sudah penuh dengan para penumpang dari berbagai macam negara
Sekitar jam 18.00 Sleeping Bus Sinh Tourist yang akan
membawa kami ke Nha Trang datang
Ini penampakannya...
Pukul 18.30 sleeping bus berangkat, sebelum masuk kita
sempetkan wudhu dulu, sandal atau sepatu harus di lepas dan satu per satu
dimasukan dalam plastik yang sudah disiapkan oleh kernet bus. Selanjutnya kami
menuju Nha Trang……kota yang di
juluki “Bali” nya Vietnam….
Lanjut part 4 di Nha Trang….
No comments:
Post a Comment