16D 15N / 19 DES 2016 -03 JAN 2017
Hari ke 10
POIPET –
ARANYAPRATHET – BANGKOK
Poipet Commune adalah
sebuah kota yang merupakan “zona khusus” karena merupakan perbatasan utama dengan
Thailand (Aranyaprathet) dengan bagian barat-laut Kamboja. Posisi geografis
perbatasan ini mempengaruhi ras, bahasa, dan budaya di kota kecil ini. Kota
Poipet mengalami perkembangan yang pesat melebihi bagian lain yang terus
berkembang untuk menjadi sebuah kota besar. Pada tahun 2012 berhektar-hektar
tanah berupa rawa dan belukar tandus berubah menjadi komplek-komplek
perkantoran dan apartemen, Kegiatan lintas batas Thailand-Kamboja ini telah
membuat kota Poipet semakin tumbuh cepat.
Poipet menjadi daerah
transit bagi para traveler internasional setelah mereka menjelajahi Thailand
(Bangkok dan sekitarnya) untuk kemudian melanjutkan perjalanan menuju
daerah-daerah wisata terkenal di Kamboja. Poipet memiliki tarif harga lebih
murah bagi para wisatawan ketimbang di belahan sisi lain
(Aranyaprathet/Thailand). Poipet menjadi kota transit bagi wisatawan untuk
menuju Siem Reap, Tonle Sap Lake, Battambang Phnom Penh, hingga Ho Chi Minh
(Vietnam) Disamping itu, Poipet sendiri menyediakan sisi wisata lain bagi para
turis yaitu wisata game dan entertainment berupa casino-casino bertaraf
internasional, serta berbagai jasa leisure lain yang disediakan oleh
hotel-casino.

Para wisatawan yang sengaja
datang untuk Poipet (bukan transit) umumnya adalah wisatawan yang melirik
hiburan permainan taruhan, karaoke, klub-klub malam yang umum disediakan oleh
beberapa Hotel-Kasino bertaraf Internasional. Poipet menjadi sasaran utama para
pengunjung kasino dari warga negara tetangga (Thailand)--berhubung bisnis
kasino belum mendapat legalitas dari otoritas Thailand. Sekalipun demikian
Poipet juga telah menarik pengunjung Kasino dari banyak daerah lain di
Asia-Tenggara hingga Asia-Timur (Cina-Korea-Jepang). Kota Poipet berkembang
oleh keberadaan Hotel-Casino-Apartment ini.
Sayang para wisatawan yang
datang ke Poipet segera memiliki kesan buruk ketika mereka hendak memasuki kota
ini. Hal ini diakibatkan oleh pelayanan petugas dan gedung imigrasi yang
seadanya, Kebersihan koridor, kualitas
ruangan seadanya, intinya tidak terlihat seperti “pintu gerbang” masuk sebuah
negara.
Belum ditambah seketika wisatawan sampai, mereka segera disambut oleh
para pengemis, pencopet, maupun para penipu (yang berusaha menguras dompet
wisatawan). Praktik kegiatan pengemis ini seringkali menggunakan anak-anak
kecil. Terlepas dari itu semua, pada kenyataannya Poipet adalah tempat yang
potensial dan strategis sebagai kota transit dan pariwisata permainan serta
hiburan.Poi Pet adalah wilayah perbatasan antara Negara kamboja dengan Negara
Thailand
Kami sekeluarga tiba di
Poipet pada tanggal 28 Desember 2016/hari Kesepuluh dalam perjalanan kami dari
Ha Noi hingga Kuala Lumpur.
Alhamdulillah pukul 05.30
kami sampai di Poi Pet dan Hotel Bus Virak Buntham berhenti tepat di seberang border departure Kamboja – Thailand.
Disebelah bus,
lesplang warna hijau departure gate imigrasi Kamboja
Setelah turun dari
bus kami langsung ngantri di imigrasi, Departure Gate
imigrasi kamboja persis di pinggir jalan, tanpa halaman depan, sehingga
debu-debu dan suara dari mobil dan bus yang melintasi didepan imigrasi dapat
terdengar ketika kita lagi antri, di
imigrasi Poipet (Kamboja) kita harus selalu berhati-hati
soalnya ada banyak scam, (penipuan) dan perilaku
koruptif yang dilakukan oleh petugas-petugas imigrasinya, dan
Menurut pengalaman beberapa backpacker yang sudah pernah ke sini, bahwa untuk
pengurusan paspor dan visa beberapa petugas imigrasi meminta imbalan yang
tidak sesuai dengan biaya yang telah di tetapkan

Selamat tinggal Kamboja....
Kondisi badan jalan penuh dengan galian, debu dan sampah yang berserak di pinggir jalanan. Itu bangunan yang berwarna Kuning Emas adalah Imigrasi Thailand
Jembatan Perdamaian Kamboja-Thailand
Ini Ruang Tunggu lantai 1, untuk ruang imigrasi ada di
lantai 2
Keluar imigrasi Thailand tas harus di X ray
Keluar dari border kita menuju pangkalan tuk-tuk
Setelah tawar-menawar akhirnya kami minta diantar ke Stasiun Aranyaprathet yang jaraknya sekitar 2 km dari border dan dapat harga Tuk tuk : 80 Bhat
Sesampainya di Stasiun Aranyaprathet kami langsung membersihkan diri, Alhamdulillah disini toiletnya sangat bersih dan bisa untuk mandi. Selesai membersihkan badan kami keluar jalan kaki ke Sevent Eleven untuk membeli makanan.
Sambil menunggu kereta datang dan loket buka kami foto-foto dulu.
Alhamdulillah ketika kami datang stasiun ini tampak sepi dan lenggang jadi kami bisa nyantai.

Kamar mandi dan toiletnya bersih bangeet
Beginilah kondisi didalam kereta ekonomi Aranyaprathet – Bangkok
Siap-siap karena sebentar lagi kereta akan berhenti di Stasiun Hua Lampong

Kami
sedang ngantri untuk pesan makanan
Selesai makan kami keluar dari Stasiun dan berjalan kaki untuk mencari Train Guesthouse yang letaknya tidak begitu jauh dari Stasiun Hua Lampong.
Kondisi didalam bus (gratis)
Perjalanan dari Stasiun Hua Lamphong ke Grand Palace sekitar 30 menit, dan ketika sampai di Grand Palace, kernet bus akan memberitahukan kita bahwa kita harus turun di sini.
Tidak berapa lama kami sampai di kawasan Grand Palace, suasana berkabung masih sangat terasa disini, rame dan penuh orang-orang dengan pakaian hitam-hitam, pelajar, traveler dan banyak sekali tentara dan polisi
Lagi ngantri pinjam celana panjang
Puas berkelililng kami ke tempat pengembalian celana dan mengambil kembali uang deposit dan kami pun keluar…
Dermaga/Pier Tha Chang (Grand Palace)


Suasana di dalam kapal…
Dalam perjalanan ini kami akan turun di dermaga/pier
Sathorn dan selanjutnya berjalan kaki
menuju stasiun BTS Saphan Taksin, akan tetapi kami turun di
dermaga/pier pemberhentian terakhir yaitu Rajsingkorn Pier, alhasil kami harus berjalan kaki cukup
jauh untuk menuju stasiun BTS Saphan Taksin
Setibanya di stasiun BTS Saphan Taksin kami membeli tiket ke Stasiun BTS National Stadium sebesar 35 Baht/orang

Kami akan turun di Stasiun BTS National Stadium ikuti saja petunjuk yang sudah tertera untuk menuju Mall MBK


Selesai jalan-jalan di mall MBK dan membeli beberapa kaos, selanjutnya kami menggunakan taksi menuju stasiun Hua Lamphong, taksi berwarna pink dengan argo, dan biaya yang kami bayar sekitar 90 Baht.
Sesampainya
di Stasiun Hua Lampong kami menuju Sevent Eleven untuk membeli makanan yang
letaknya tidak jauh dari penginapan kami
Oiya banyak barang yang dijual di minimarket Seven Eleven adalah barang yang sering kita beli di Indonesia ataupun Malaysia dan banyak yang berlebel halal jadi kita tidak perlu takut untuk membelinya. Selesai membeli makanan kita ambil tas ransel di Train Guesthouse dan kita kembali lagi ke Stasiun Hua Lampong. Disini kita makan siang dan solat jamak terlebih dahulu sebelum berangkat menuju perjalanan berikutnya yaitu HATYAI
Tiket Bus No 40…13 Baht
Bus No 40 full AC
Pukul 16.00 kami sampai di Terminal New Bangkok
Southern Bus Terminal ( Sai Tai Taling Chan )
Kami langsung menuju counter tiket dilantai 3 untuk
menukarkan bukti electronic tiket yang kita beli secara online dengan tiket
manual dari perusahaan bus
Counter tiket
Kami istirahat sejenak di ruang tunggu di lantai 3, di
terminal ini juga sudah seperti mall, karena banyak sekali orang yang berjualan
dengan macam-macam jualan, dan di terminal ini juga terdapat mushola yang
terletak di dekat platform/peron/gate ketika kita mau turun di ruang tunggu, musholanya kecil dan tidak pernah sepi oleh umat muslim terutama dari Thailand
Selatan yang akan menunaikan solat sebelum melanjutkan perjalanan.
Bus Thailand rada mirip semua warnanya dan banyak
sekali trayeknya sehingga ketika kita mau naik perlu memperhatikan tujuan, jam
keberangkatan dan platform/peron/No Gatenya
Dan isteri saya mengalaminya sendiri, ketika sedang berhadapan dengan petugas
imigrasi , petugas tersebut meminta uang 100 Baht untuk menstempel pasport,
sembari melambai-lambaikan uang 100 Baht dan mengatakan 0ne Hundred Baht, akan tetapi kami bilang No Have Money sambil memasang
muka cuek, apalagi turis eropa yang ngantri didepan kami juga tidak ada memberi uang. Akhirnya
passpor itu juga tetap di cap dan di
kembalikan kepada isteri tanpa memberikan imbalan
sepeserpun. Alhamdulillah...
Selepas keluar dari
imigrasi Kamboja kita akan berjalan sekitar 200 meteran menuju pintu kedatangan
Imigrasi Thailand yang letaknya di Lantai 2,
Kondisi jalan di wilayah
abu-abu ( antara border Kamboja dan Thailand) cukup megenaskan, kiri kanan
bangunan adalah Casino-Casino, sementara sisi lainnya pengemis, pedagang,
pekerja dan penipu menjadi satu.
Ini Casino di daerah abu-abu

Selamat tinggal Kamboja....
Kondisi badan jalan penuh dengan galian, debu dan sampah yang berserak di pinggir jalanan. Itu bangunan yang berwarna Kuning Emas adalah Imigrasi Thailand
Jembatan Perdamaian Kamboja-Thailand
Memasuki border Thailand
Di ruang tunggu lantai 1
ini semacam aula besar yang pagi ini sudah dipenuhi oleh ratusan pekerja dari
kamboja yang lagi menunggu ijin untuk masuk ke wilayah Thailand, kita yang
merupakan wisatawan langsung saja menuju lantai 2 dan sebelum menuju lantai dua
ada petugas yang akan memberikan Arrival
Card untuk di isi terlebih dahulu
Kami mengisi terlebih
dahulu Arrival Card dan setelahnya kami masuk keruang imigrasi dan terlihat
antrian yang sudah mengular-ngular, dan ketika kami lihat hanya 3 loket
imigrasi saja yang buka, so…kami hanya
bisa bilang ke anak-anak sabar dan dinikmati sajalah…
Oh ya di sini jangan harap
mendapatkan basa-basi ataupun senyuman dari petugas imigrasi, he he he…hampir
semua petugas imigrasinya ngak ada senyum, bawaanya marah semua……karena memang
dari buka hingga tutup, imigran dan wisatawan silih berganti sehingga sangat
menguras tenaga petugas imigrasinya.
Kami di imigrasi Thailand
antri sekitar 2,5 Jam….Keluar imigrasi Thailand tas harus di X ray
Setelah tawar-menawar akhirnya kami minta diantar ke Stasiun Aranyaprathet yang jaraknya sekitar 2 km dari border dan dapat harga Tuk tuk : 80 Bhat
Untuk mencari seven eleven di dekat stasiun Aranyaprathet cukup mudah tinggal keluar stasiun, ambil kekiri sekitar 200 meter sebelah kiri.
Sambil menunggu kereta datang dan loket buka kami foto-foto dulu.
Alhamdulillah ketika kami datang stasiun ini tampak sepi dan lenggang jadi kami bisa nyantai.

Kamar mandi dan toiletnya bersih bangeet

Loket penjualan tiket Aranyaprathet – Bangkok baru di
buka jam 13.00 dan tiket hanya bisa
dibeli di stasiun/on the spot dengan jarak sekitar 250 Km Aranyaprathet –
Bangkok dapat di tempuh dalam waktu sekitar 6 jam.
Selain kereta api transportasi dari Aranyaprathet –
Bangkok juga dapat di tempuh dengan menggunakan Bus dan Minivan dengan kisaran
harga 200 Baht/orang sementara untuk
tiket kereta api harga tiketnya sebesar 48 Baht/orang.
Kondisi kereta api Aranyaprathet – Bangkok menurut
kami nyaman saja, seperti kondisi kereta api ekonomi di Indonesia, yang
membedakan mungkin kereta api ekonomi di Thailand lebih bersih, dan untuk
konsumsi tidak perlu kuatir banyak
penjual buah dan minumanan, jadi ngak bakalan kelaparan selama perjalanan 6
jam, sayangnya kereta api ini banyak sekali singgahnya sehingga jalannya agak
lambat dan baru ketika mendekati Bangkok kereta api ini pacu kencang.
Beginilah kondisi didalam kereta ekonomi Aranyaprathet – Bangkok
Siap-siap karena sebentar lagi kereta akan berhenti di Stasiun Hua Lampong

Alhamdulillah sampai juga kita di Bangkok
Pukul 19.45 kami tiba di Stasiun Hua Lampong Bangkok
dan bergegas kami mencari Rumah Makan Halal yang kami baca dalam beberapa
artikel terletak di dalam stasiun Hua Lamphong, untuk itu kami sempat bertanya
kepada resepsionis di loket informasi, dan diinformasikan rumah makan halal
terletak di Food Court di belakang loket informasiSelesai makan kami keluar dari Stasiun dan berjalan kaki untuk mencari Train Guesthouse yang letaknya tidak begitu jauh dari Stasiun Hua Lampong.
Hotel Train GuestHouse sangat strategis dan terletak
di samping kiri dari Stasiun Kereta Api Hua Lamphong Bangkok, hotelnya bersih
dan tersedia air minum dingin dan hangat untuk resevasi pelayanan 24 jam,
sehingga traveler yang datang tengah malam ngak perlu kuatir, selalu ada orang
di meja resepsionis.
Kami melakukan reservasi di di Train Guesthouse
melalui www.hotel.com
dengan menggunakan 2 kamar, adapun harga perkamarnya adalah Rp. 146.000.
Train guesthouse Hua Lamphong Bangkok
Penampakan pagi hari Train Guesthouse
HARI KE
SEBELAS
BANGKOK
Pukul 08.00 kami Check out dan titip tas terlebih
dahulu di respsionis hotel karena kita
akan jalan-jalan ke Grand Palace (Maharat Road)
Kami menunggu bus no.53 jurusan Garden Palace didepan
Train Guest House, banyak sekali bus di stasiun kereta Hua Lamphong dengan
berbagai tujuan di Bangkok, hari itu kebetulan sebagian bus (milik pemerintah)
di gratiskan untuk menghormati masa berkabung meninggalnya raja Bhumibol.
Kondisi didalam bus (gratis)
Tidak berapa lama kami sampai di kawasan Grand Palace, suasana berkabung masih sangat terasa disini, rame dan penuh orang-orang dengan pakaian hitam-hitam, pelajar, traveler dan banyak sekali tentara dan polisi
Kami terus saja ikut rombongan orang-orang yang
berjejal dan antri memasuki depan Grand Palace dengan maksud ingin berfoto di
lapangan di depan grand palace tanpa masuk istana, karena untuk masuk Grand
Palace HTM nya sekitar 500. Baht/orang, akan tetapi pada hari itu pintu istana
terbuka untuk umum dan banyak sekali traveler yang masuk tanpa membayar HTM,
emang lagi rezeki kali ya, hari itu masuk Grand Palace gratis, untuk memberikan
penghormatan pada sang Raja Bhumibol
Sesampainya di dalam istana raja, kebetulan kami
memakai celana pendek jadi kami harus ngantri dulu untuk ganti celana panjang
yang sudah disediakan oleh pihak istana
dan kita mesti deposit sebesar 200 Baht/orang
Lagi ngantri pinjam celana panjang
Puas berkelililng kami ke tempat pengembalian celana dan mengambil kembali uang deposit dan kami pun keluar…
Selanjutnya kami menuju dermaga/Pier Tha Chang (Grand
Palace), dermaga ini terletak disebelah kiri dari Grand Palace dan untuk masuk
ketempat ini akan melewati pedagang-pedangan asongan, di perlukan kewaspadaan
disini untuk menolak tawaran-tawaran makelar untuk menggunakan boat secara
privat dimana mereka akan mengatakan
adanya wat/candi yang baru di temukan, yang semuanya sebenarnya adalah
scam/tipu-tipu
Ini jalur kapal/boat ChaoPraya
Tujuan kami dari dermaga/pier Tha Chang (Grand Palace) akan menuju Sathorn (Taksin)Pier/ Central Pier, untuk selanjutnya akan menggunakan BTS di Stasiun Saphan Taksin menuju BTS National Stadium dan kemudian berjalan kaki menuju mall MBK
Untuk naik kapal di ChaoPraya ada 2 jenis kapal yang sering lewat yaitu, warna kuning buat traveler seharga 40 baht/orang yang dibeli melalui loket sebelum kita naik kapal dan bendera orange yaitu kapal yang merupakan transportasi masyarakat local seharga 15 baht/orang yang pembayarannya dilakukan diatas kapal.
Kapal berbendera Orange
Kami ikut kapal berbendera orange seharga 15
baht/orang dan kami hanya membayar sebanyak 60 baht, anak kami yang masih kecil
tidak dihitung, dan pada saat kami naik kapal tersebut penuh sesak, mungkin
karena murah meriah, dan baru kosong ketika sampai di Pier Sathorn


Suasana di dalam kapal…
Setibanya di stasiun BTS Saphan Taksin kami membeli tiket ke Stasiun BTS National Stadium sebesar 35 Baht/orang

Kami akan turun di Stasiun BTS National Stadium ikuti saja petunjuk yang sudah tertera untuk menuju Mall MBK


Selesai jalan-jalan di mall MBK dan membeli beberapa kaos, selanjutnya kami menggunakan taksi menuju stasiun Hua Lamphong, taksi berwarna pink dengan argo, dan biaya yang kami bayar sekitar 90 Baht.
Oiya banyak barang yang dijual di minimarket Seven Eleven adalah barang yang sering kita beli di Indonesia ataupun Malaysia dan banyak yang berlebel halal jadi kita tidak perlu takut untuk membelinya. Selesai membeli makanan kita ambil tas ransel di Train Guesthouse dan kita kembali lagi ke Stasiun Hua Lampong. Disini kita makan siang dan solat jamak terlebih dahulu sebelum berangkat menuju perjalanan berikutnya yaitu HATYAI
Dari stasiun Hua Lamphong kami naik bus no 40 untuk
menuju Terminal New Bangkok Southern Bus Terminal ( Sai Tai Taling Chan
) dengan waktu tempuh selama 1 jam
Tiket Bus : 13 Baht/orang
Menunggu bus No 40 di seberang Stasiun Hua LampongTiket Bus No 40…13 Baht
Bus No 40 full AC
Harga tiket Bus Bangkok ke Hatyai kami beli seharga
643 Baht/orang melalui website www.thaiticketmajor.com , dan untuk membelinya kita harus menjadi member
terlebih dahulu dengan mendaftarkan identitas kita, harga di website www.thaiticketmajor.com lebih murah dari website lainnya (easybook ataupun
busonline) kami berlima hanya dikenakan fee sebesar 100 baht untuk 5 buah
tiket.
Bus yang kami naiki adalah perusahaan bus
transport.co type double decker VIP 40
Seat dengan fasilitas toilet, selimut, air mineral, jus kotakan, roti dan kupon
makan gratis (tidak kami gunakan) dan pagi hari disediakan kopi.
Selain type bus Double Decker VIP 40 seat, tersedia
juga VIP 45 seat (643 baht), 36 Seat (750 baht) dan 21 Seat (1000 baht) dengan fasilitas yang berbeda-beda sesuai
harga.
Jarak Bangkok ke Hatyai sekitar 1000 Km dan di tempuh
dalam waktu sekitar 13-14 jam dan pukul 17.00 Bus Double Decker telah tiba di
flatform 26 dan segera kami memasukan bagasi di tempat yang telah disediakan
oleh kernet bus dan sesuai schedule jam 17.30 Bus meninggalkan Terminal New
Bangkok Southern Bus Terminal ( Sai Tai Taling Chan ) menuju Hatyai
Bus Terminal
Kondisi didalam bus double decker ini full AC, kita di beri selimut dan snack juga air putih kemasan botol..
Cerita Selanjutnya…... HATYAI dan PENANG